Pelatihan Pemadaman Kebakaran Puskesmas I Ajibarang

Image

Karyawan/Karyawati Puskesmas I Ajibarang mengikuti kegiatan Penyuluhan Pencegahan Bencana Kebakaran dan Pelatihan Pemadaman Kebakaran yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 17 Mei 2017. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Puskesmas I Ajibarang bekerjasama dengan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Banyumas. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk memberikan pengetahuan dan keahlian tentang teknik-teknik pencegahan dan penanggulangan kebakaran di tempat atau di lingkungan kerja.

Kegiatan dimulai dengan presentasi materi dari Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Banyumas. Dalam presentasi materi yang berlangsung di ruang  pertemuan Puskesmas I Ajibarang, para peserta diberikan pemahaman mengenai beberapa hal penting yang berkaitan dengan peristiwa kebakaran, diantaranya adalah proses terjadinya api (segitiga api), pemadaman api, dan beberapa materi lainnya.

Segitiga Api
 
 

Menggunakan APAR

 


Teknik penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang sudah umum digunakan yaitu PASSS. Apa itu PASSS? PASSS adalah singkatan dari:
P = Pin pengaman handle ditarik hingga putus atau terlepas.
A = Arahkan nozzle/selang atau ujung selang ke arah pusat api
S = Semprotkan dengan menekan tuas
S = Sapukan atau menggerakan nozzle ke arah kanan dan kiri api seperti saat menyapu, agar media yang disemprotkan merata mengenai api yang sedang terbakar.
S = Sesuaikan searah dengan arah angin, penyemprotan APAR harus memperhatian arah angin. jangan sampai menyemprotkan APAR melawan arah angin karena angin akan meniup kembali media yang disemprotkan kearah penyemprot.

 

Penyebab Umum Kebakaran

Pada umumnya penyebab kebakaran dan peledakan bersumber pada 3 faktor:
1. Faktor manusia
- Pekerja, human error, kurangnya disiplin dan kehati-hatian, dsb
- Pengelola, minimnya pengawasan, rendahnya perhatian terhadap keselamatan kerja, dsb
2. Faktor teknis
- Fisik/mekanis (peningkatan suhu/panas atau adanya api terbuka)
- Kimia (penanganan, pengangkutan, penyimpanan tidak sesuai petunjuk yang ada)
- Listrik (hubungan arus pendek/konsleting)
3. Faktor alam dan bencana alam
Petir , Gunung meletus, Gempa bumi, dsb

Praktek Pemadaman Kebakaran

Setelah presentasi materi selesai, rangkaian kegiatan selanjutnya adalah praktek pemadaman kebakaran. Kegiatan praktek terbagi menjadi dua bagian utama yaitu pemadaman menggunakan peralatan tradisional dan pemadaman menggunakan APAR. Sebelum memulai praktek, terlebih dahulu disampaikan urutan langkah yang harus dilakukan oleh peserta dalam melakukan pemadaman kebakaran mengunakan berbagai macam alat tersebut.

 
 

1. Pemadaman menggunakan peralatan tradisional

Praktek pemadaman kebakaran yang dilakukan pertama kali adalah pemadaman kebakaran menggunakan peralatan tradisional, yaitu menggunakan karung goni yang telah dibasahi. Metode ini merupakan metode pemadaman yang paling sederhana dan cukup berbahaya karena pemadam harus berada sedekat mungkin dengan titik api. Kain goni yang telah dibasahi ditutupkan pada objek yang terbakar sehingga objek tersebut akan padam karena kehabisan oksigen yang merupakan elemen penting dalam reaksi pembakaran.




2. Pemadaman menggunakan APAR

Kemudian praktek pemadaman kebakaran yang selanjutnya adalah pemadaman kebakaran menggunakan APAR. Penggunaan APAR relatif lebih mudah dan lebih aman. Dari jarak 2-5 meter, pemadam menyemprotkan APAR ke material yang terbakar. Unsur kimia dari APAR akan menghentikan reaksi pembakaran yang sedang berlangsung pada material tersebut.







Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan kewaspadaan serta kesiapsiagaan seluruh karyawan Puskesmas I Ajibarang bilamana mengalami peristiwa kebakaran di lingkungan kerja atau wilayah sekitarnya, sehingga dapat mencegah kemungkinan kerugian yang lebih besar.

Foto-Foto Kegiatan 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



Sumber:
Materi presentasi dari Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Banyumas dan sumber lainnya dengan perubahan.
Sumber Foto: WA Group Puskesmas I Ajibarang dan sumber lainnya.

.

Komentar