Antibiotik
Obat yang namanya antibiotik, tentunya sudah tidak asing di telinga kita semua. Bahkan telinga yang paling ndeso pun pernah mendengarnya. Mungkin juga tidak hanya dengar, tapi juga pakai.
Indonesia adalah surga parasit. Jamur, bakteri, virus bahkan koruptor, tumbuh subur di negeri ini. Maka tentunya penggunaan antibiotik sangat lazim dalam praktek sehari-hari.
Pengertian Antibiotik
Antibiotik atau Antibiotika adalah segolongan molekul, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi, meskipun dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai alat seleksi terhadap mutan atau transforman. Antibiotika bekerja seperti pestisida dengan menekan atau memutus satu mata rantai metabolisme, hanya saja targetnya adalah bakteri molekul. (Wikipedia)
Secara definisi, antibiotik didefinisikan sebagai obat yang membunuh atau memperlambat pertumbuhan bakteri. Maka penggunaan antibiotik harus sesuai dosis dan anjuran dari ahlinya, yakni dokter.
Fungsi antibiotik adalah membunuh bakteri sehingga tidak dapat digunakan untuk mengobati infeksi virus seperti batuk pilek, DBD, cacar air, dll. ataupun infeksi jamur kecuali ada infeksi skunder oleh bakteri yang menyertainya. Untuk virus dan jamur sudah tersedia obat khusus yaitu anti virus dan anti jamur (anti fungi).
Jenis-Jenis Golongan Antibiotik
Ada banyak jenis antibiotik dengan berbagai nama dan merek. Penggolongan antibiotik berdasarkan mekanisme kerja nya. Setiap jenis antibiotik hanya bekerja terhadap beberapa jenis bakteri atau parasit tertentu. Inilah sebabnya mengapa antibiotik yang berbeda digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi yang berbeda. Jenis golongan antibiotik yang utama meliputi: Penicillins, contohnya penicillin V, flucloxacillin, and amoxicillin. Cephalosporins, contohnya cefaclor, cefadroxil, cefalexin. Tetracyclines, contohnya tetracycline, doxycycline, and minocycline. Aminoglycosides, contohnya gentamicin, amikacin, and tobramycin. Macrolides, contohnya erythromycin, azithromycin, and clarithromycin. Clindamycin. Sulfonamides and trimethoprim, contohnya co-trimoxazole. Metronidazole and tinidazole. Quinolones, contohnya ciprofloxacin, levofloxacin, and norfloxacin.
Fungsi atau Mekanisme Kerja Antibiotik
Ada dua mekanisme kerja utama antibiotik yaitu membunuh (bakterisidal) dan menghambat bakteri (bakteriostatik). Antibiotik yang memiliki mekanisme kerja berfungsi membunuh bakteri sering dilakukan dengan cara merusak struktur dinding sel bakteri sehingga bakteri akan mati dengan antibiotik tersebut. Sedangkan antibiotik yang menghambat bakteri yaitu dengan cara menghentikan perkembangbiakan bakteri sehingga sisa bakteri akan dibunuh oleh sistem pertahanan tubuh manusia.
Cara Tepat dalam Mengonsumsi Antibiotik
Anda seharusnya mengonsumsi antibiotik sesuai waktu yang telah ditentukan. Dokter akan menjelaskan waktu dan dosis yang tepat dalam mengonsumsi obat tersebut. Agar tidak terlupa, Anda disarankan mengonsumsi obat pada waktu yang sama tiap hari.
Beberapa jenis antibiotik dilarang dikonsumsi bersamaan dengan makanan tertentu.Sebagian antibiotik harus dikonsumsi di saat perut kosong, umumnya satu atau dua jam sebelum makan. Ikuti instruksi dokter maupun petunjuk pada label kemasan obat atau melalui lembaran informasi untuk pasien.
Ingat, jangan sekali pun memberi antibiotik milik Anda kepada teman, keluarga, atau tetanga. Hindari juga menyimpan sisa antibiotik milik Anda. Seharusnya tidak ada dosis obat yang tersisa. Antibiotik yang diresepkan sebaiknya dikonsumsi sampai habis untuk mencegah kembalinya infeksi yang berpotensi lebih parah dari kondisi awal. Jika Anda menerima dosis melebihi yang telah diresepkan oleh dokter, maka sebaiknya tanyakan pada apoteker tentang cara terbaik dalam membuang sisa antibiotik tersebut.
Berikut ini adalah contoh infeksi akibat bakteri yang cocok ditangani dengan antibiotik:
- Radang paru, atau pneumonia bakterialis
- Infeksi saluran kemih
- Sebagian besar luka dan infeksi kulit seperti infeksi staphylococcus
- Meningitis, yakni radang selaput otak
Berikut ini adalah contoh infeksi akibat virus yang tidak mampu ditangani oleh antibiotik:
- Flu
- Bronkitis
- Sebagian besar jenis batuk
- Sebagian besar sakit/radang tenggorokan
- Sebagian besar infeksi telinga
- Flu perut atau viral gastroenteritis.
Beberapa Hal tentang Penggunaan Antibiotik
Untuk itu perlu diperhatikan beberapa hal tentang penggunaan antibiotik :
- Praktisnya, gunakan sesuai anjuran dokter dalam hal dosis pemakaian.
- Pemakaian antibiotik seyogyanya sampai habis, dari apa yang diberikan dokter.
- Jangan menghentikan pemakaian antibiotik meskipun gejala penyakit sudah hilang/reda.
- Jangan membeli sendiri dan meresepkan antibiotik untuk diri sendiri, meskipun dulu pernah merasa cocok pakai antibiotik jenis itu.
- Jangan merekomendasikan satu antibiotik kepada teman, tetangga, saudara dlsb. Karena boleh jadi orang lain justru alergi terhadap obat tersebut. Maka sebaiknya semuanya dipasrahkan ahlinya, yakni dokter.
Video Tentang Penggunaan Antibiotik
Berikut adalah video tentang penggunaan antibiotik pada acara bincang sehat yang ditayangkan oleh salam tv.
Sumber: id.wikipedia.org, mediskus.com, alodokter.com, youtube.com (dengan perubahan)
Oleh: admin hidup sehat, hidup bahagia | cara menghilangkan komedo
.
Komentar